Jayapura - Ibadah Perayaan Natal Persekutuan Erihatu (PES) Wassu Jayapura, Sabtu, 14 Desember 2024 yang berlangsung dalam bentuk ibadah syukur Natal dengan Thema "Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem" (Lukas, 2:15) Dengan Sub Thema: Semangat Natal Menguatkan Persekutuan Erihatu Samasuru (PES) Jayapura menjadi pembawa Damai Sejahtera dalam Gerak Bersama dengan Kesehatian.
Mengawali acara ibadah Natal PES ini di buka dengan Prolog,.... di Negeri Pala dan Cengkih, tertanam benih kasih yang menyatukan harapan dan asa, ..Dari Negeri datuk-datuk ada sepenggal doa bagi anak cucu di negeri orang untuk berjuang bagi kebaikan dan kebijakan dari Pata siwa dan Pata lima, menyatu rasa dan tekad untuk ikut pela gandong, laeng kasih Inga laeng, kalau Katong semua berasal dari satu leluhur, lahir dari satu kandungan yang sama , Katong satu gandong, dari baileo orang Basudara inilah ditanam didikan ajaran laeng sayang laeng, laeng bantu laeng, ini menjadi filosofi hidup orang Basudara,...walau di rantau sagu selempang patah bagi dua, potong di kuku rasa di daging,...biar seng selalu baku dapa " Gandong tetaplah Gandong" biar ale di sana, Beta disini, Ale tetap Beta pung Gandong" Marilah Katong satukan hati, Sambut Yesus Sang Raja Damai dalam Doa dan Syukur.
Berlanjut dengan acara persiapan dimana mari Katong Songsong kedatangan Tuhan Yesus dengan penuh sukacita, angkat pujian par muliakan dia, sambutlah dia dan agungkan namanya, dimana prosesi memasuki tempat ibadah (Pelayan Firman, Liturgios, dan pembawa api Injil (Ketua PES) sebagai tanda ibadah dimulai.
Umat diundang berdiri dan menyanyikan lagu "Api Injil".
Puncak acara refleksi ibadah yang dipimpin oleh Ibu Pdt Dr. Cleopatriza Ruhulessin M.Si mengutip Ayat Firman Tuhan dari, Lukas; 2:15-20. Dalam Khotbahnya Pdt Cleopatriza mengutip kisah ceritera Anselmus seorang Uskup Agung di abad ke 11 Dari tahun 1033-1109.
Menurut Anselmus dalam karyanya (Cur Deus Homo) mengapa Allah mau menjadi manusia dalam karya Pendamaian-Nya, mengapa Allah mau menjadi manusia? Pertanyaan ini selalu di kumandangkan setiap tahun dalam perayaan - perayaan Natal yang kita lakukan.
Mengapa Dia yang Kudus itu mau lahir di sebuah kandang domba yang hina, bagi seorang Anselmus sunguh-sungguh heran mengapa Allah mau berbuat demikian, mengapa Dia mau menjadi Daging? Mengapa dia mau Turun dari sorga dan membumi?
Menurut Ibu Pdt biasanya justru sebaliknya manusia dalam kekuasaannya sebagai penguasa, adalah Raja sebagai seorang kaisar, orang hebat, memposisikan dirinya sebagai Tuhan, untuk disembah, untuk di sanjung, untuk di hormati, tapi Allah mau menjadi manusia, inilah perenungan serius dari Anselmus.
Selanjutnya Ibu Pendeta, menekankan aspek sembayang menurutnya bahwa hanya dengan sembahyang sungguh -sungguh for Tetemanis, minta Tuhan menyertai langkah hidup kita selama - lamanya, menurutnya hidup yang bersyukur juga adalah hidup yang tidak pernah bersungut, Hidup yang bersyukur tidak pernah membuat kita susah, dan hidup bersyukur tidak pernah membuat kita hilang harapan.
Mengakhiri refleksi firman, berlanjut dengan sambutan yang disampaikan oleh Ketua PES Jayapura BPK Moz Salakory, yang dalam sambutanya Ketua, menyampaikan rasa terima kasih buat Kel Josi Salakory dan adik-adik yang berdomisili di Kota Raja telah menyediakan waktu dan tempat untuk kita Persekutuan PES beribadah perayaan Natal di tempat ini, selanjutnya menurut Moz banyak hal yang sudah kita dapatkan dari refleksi firman ibu pendeta yang merupakan pesan buat kita semua sebagai anak- anak negeri di perantauan dimana kita mau melakukan sesuatu itu harus dengan sembayang atau doa sehingga segala sesuatu dapat terpelihara kuncinya, dalam persekutuan kita harus bersatu, harus dengan hati kalau tidak bersatu mustahil kita mau mencapai sesuai tidak akan berhasil.
Oleh sebab itu pesan firman Tuhan itu, sebagai alat untuk kita gumuli hidup ini mengakhiri tahun 2024 tapi juga kita menyongsong tahun Rahkmat Tuhan, tahun 2025. Sekali lagi Moz mengajak kita semua bersatu untuk menjaga persekutuan ini dan ditahun 2025 kita akan bersama menata persekutuan ini kearah yang lebih baik lagi ungkap Moz mengakhiri sambutannya.